VOB: Trio Hijab Metal dari Garut

Voice of Baceprot (VOB), trio wanita berhijab pelopor metal progresif Indonesia, memecah stereotip lewat musik. Lantang menyuarakan ktitik sosial.

Di tengah dunia musik metal yang selama ini didominasi laki-laki dan citra “keras”, muncul sebuah band yang tidak hanya menggebrak dengan suara, tapi juga keberanian. Mereka tampil dengan hijab, suara menohok, dan kritik sosial yang menggema — inilah Voice of Baceprot (VOB), trio wanita asal Garut yang meredefinisi definisi “berani” lewat riff, drum, dan lirik yang lantang.

Voice of Baceprot tampil di Glastonbury Festival Inggris
Penampilan Voice of Baceprot di panggung Glastonbury Festival Inggris 2024.

Asal Usul dan Awal Karier

VOB terbentuk pada tahun 2014 di Singajaya, Garut, Jawa Barat. Mereka bertiga — Marsya, Siti, dan Widi — masih duduk di bangku sekolah Tsanawiyah (setara SMP). Ketika mereka mulai sering bermasalah di sekolah — “Abah Erza” guru BK / Pembimbing, menyalurkan energi yang berupa uneg-uneg dan keberanian mereka menjadi sebuah karya musik.

Nama “Baceprot” berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “ribut/berisik” atau “bawel”. Interpretasi ini sangat cocok dengan karakter musik mereka: lantang, keras, dan tak takut untuk “berpendapat”.

Anggota Band

  • Marsya (Firdda Marsya Kurnia) — vokalis & gitaris, lahir di Garut, 27 Juni 2000.
  • Siti (Euis Siti Aisyah) — drummer, lahir di Garut, 17 Agustus 2000.
  • Widi (Widi Rahmawati) — bassist, lahir di Garut, 3 Desember 2000.

Ketiga personel ini memadukan visi masing-masing dalam musik mereka: Marsya menyuarakan aspirasi lewat vokal & lirik, Siti dengan ketukan drum yang dinamis, dan Widi menyatukan lagu lewat bass yang mengalir dengan dinamis.

Voice of Baceprot - Lagu What's The Holy Nobel Today
Tonton Video Voice of Baceprot - What's The Holy (Nobel) Today.

Diskografi & Karya Musik

VOB aktif merilis berbagai single, album mini (EP), dan album penuh. Mereka juga aktif menggabungkan tema sosial dan kritik lingkungan ke dalam karya mereka.

Album & EP

  • Retas (2023) — album studio pertama mereka.
  • The Other Side of Metalism (Live Session) (2021) — EP live.
  • School Revolution (REMIX) EP (2022)

Single & Lagu Unggulan

  • “School Revolution” (2018) — menandai awal langkah mereka di ranah musik orisinal.
  • “God, Allow Me (Please) To Play Music” (2021) — sebagai respon terhadap kritik yang mereka terima.
  • "[NOT] Public Property" (2022)
  • "PMS (Perempuan Merdeka Seutuhnya)" (2022)
  • "The Enemy of Earth Is You" (2023)"
  • "What's the Holy (Nobel) Today?" (2023)"
  • "Mighty Island" (2024)"

Pentas & Tur Internasional

Dari panggung kecil di Jawa Barat hingga festival dunia, VOB telah melewati banyak langkah berani:

  • Tur Amerika Serikat 2023 — 11 kota di AS.
  • Tur Australia 2024 — tampil di Brisbane dan Sydney, termasuk pada acara SXSW Sydney.
  • Tur Eropa / Festival Besar — Tur Eropa termasuk Wacken Open Air (Jerman), penampilan London, dan menjadi band Indonesia pertama tampil di Glastonbury Festival 2024.
  • Pertunjukan Asia — Pasiwali Taiwan, Malaysia, Singapura (GP Singapore), Korea Selatan, dan pertama kali tampil di Jepang pada 2025.

Dampak & Inspirasi

Keberadaan VOB tidak hanya soal musik, tapi tentang bagaimana seorang perempuan berhijab bisa menjadi suara kritis melalui nada keras. Di tengah stigma bahwa wanita dan hijab “tak cocok” dengan musik keras, mereka membuktikan sebaliknya: bahwa suara bisa muncul dari mana saja — termasuk dari balik kerudung.

Marsya Voice of Baceprot masuk daftar 100 perempuan inspiratif Versi BBC 100 Women
Tampilan Marsya Voice of Baceprot masuk daftar 100 perempuan inspiratif Versi BBC 100 Women Inggris 2024.

Keberanian mereka juga diakui secara global: Marsya sempat masuk daftar 100 perempuan inspiratif versi BBC 100 Women pada artikel tanggal 03 Desember 2024. Dan pencapaian monumental mereka: menjadi band Indonesia pertama yang tampil di Glastonbury.

Dengan perjalanan dari desa kecil di Garut hingga panggung dunia, Voice of Baceprot menunjukkan bahwa musik bukan hanya soal melodi, tapi tentang keberanian bicara dan melawan batas. Semoga kisah mereka menginspirasi lebih banyak suara perempuan untuk berbicara, menyalakan harapan, dan menjadikan dunia musik makin inklusif.

Salam sehat dan tetap semangat 💪

Diskusi